Kamis, 13 Juli 2023

IGI Tolitoli Sukses Pikat Kemendikbud Ristek Melalui POP.

 Tolitoli, IGI.OR.ID- Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Tolitoli sukses pikat Kemendikbud-Ristek melalui kegiatan in service Program Organisasi Penggerak (POP) yang belum lama ini digelar.

Pasalnya kegiatan tersebut menurut ketua IGI Tolitoli Arun Hariyanto dibiayai oleh Kemendikbud Ristek, dimana fokus IGI terhadap peningkatan kompotensi guru dan kepala sekolah pendukung kurikulum merdeka belajar.

“Alhamdulillah kegiatan POP ini Kami mendapat kepercayaan dari Kemendikbud Ristek berupa pembiayaan serta support dari sponsor brand elektronik ternama sehingga kegiatan ini dapat terselenggara” kata Arun (13/3/2023).

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan sebagai penguatan guru dan kepala sekolah dalam hal kompetensi sebagai tindak lanjut dari berbagai pelatihan yang berkelanjutan dianggap telah berhasil dilakukan.

Hal itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang dilatih mencapai angka fantastis yakni 5.000 orang yang terdiri dari guru dan sejumlah kepala sekolah dalam kurun waktu 5 tahun terahir dengan kata lain sejak berdirinya IGI di Tolitoli tahun 2018 lalu.

“Tahun berdirinya IGI itu tahun 2009 dan IGI Tolitoli terbentuk tahun 2018, selama ini yang kami latih sudah capai 5000 orang khususnya pelatihan soal IT, inovasi pembelajaran serta penilaian” ujar ketua IGI Tolitoli.

Secara khusus Arun menyebutkan, implementasi POP akan diukur pada hasil ANBK tahun mendatang dengan indikator penilaian nilai raport siswa-siswi yang diharapkan dari merah berubah menjadi hijau dan biru serta peningkatan kualitasi pendidikan di Tolitoli yang lebih baik.

Hal senda juga dikatakan oleh pengurus POP IGI pusat Rudi Novianto, dimana saat ini IGI Tolitoli dinobatkan sebagai pengurus organisasi yang paling aktif di Sulawesi Tengah dengan memiliki 800 anggota saat ini dinilai mampu membawa visi-misi IGI.

“Kita melihat IGI Tolitoli ini yang paling aktif di daerah, tercatat memiliki anggota terbanyak di Sulteng sekitar 800 orang, dan setiap mereka (IGI Tolitoli,red) melakukan kegiatan itu aktif melakukan pelaporan atau koordinasi ke kami dan ketika saya berada di Tolitoli luar biasa antusias serta minat peserta” ungkap Rudi.

Tidak sampai disitu lanjut Rudi, prospek pelatihan yang dilakukan IGI Tolitoli dianggap naik dari tahun ke tahun, sehingga komitmen IGI pusat yang menjadi nawa cita adalah peningkatan mutu dan kompetensi guru khususnya di Sulteng dapat seirama dengan kualitas pendidikan yang berada di pulau jawa dan pulau besar lainnya di Indonesia.

Bupati yang diwakili oleh asisten III Setkab Tolitoli Usman Taba yang juga sebagai Plt Dinas Pendidikan setempat mengatakan, pihaknya mendukung langkah strategis IGI Tolitoli dalam peningkatan kualitas pendidikan di Tolitoli dengan support anggaran yang telah dilakukan kepada sejumlah organisasi profesi guru dan akan memprogramkan kembali beberapa kegiatan penunjang diwaktu mendatang sesuai mandatory pemerintah pusat.

Anggota DPRD Tolilitoli selaku komisi I, Nyoman mengaskan harus mengawal serta memperjuangkan amanat UU terkait alokasi anggaran untuk pendidikan sebasar 20%, agar baik IGI maupun organisasi lainnya menjadi instrumen penting guna peningkatan penidikan di kota yang dijuluki penghasil cengkeh itu. (Ary)

“On Service” POP IGI di Kabupaten Tolitoli berjalan Sukses.

 TOLITOLI, IGI.OR.ID– Program Organisasi Penggerak Ikatan Guru Indonesia (POP IGI) selama 3 tahun ini telah dilaksanakan pada 49 Kabupaten sasaran di seluruh Indonesia. Salah satu daerah sasaran yang digunakan untuk program ini adalah Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah.

Tujuan dari Program Organisasi Penggerak IGI ini untuk meningkatkan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar yang berbasis literasi dan numerasi. Adapun untuk kepala sekolah lebih para peningkatan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan fungsi manajerial dan supervisi.

Pada Jumat – Sabtu (19-20/5/2023) telah dilaksanakan kegiatan on service POP IGI di Kabupaten Tolitoli untuk jenjang SD. On service dilakukan di SD Negeri 4 Tolitoli dan SD Negeri 26 Tolitoli.

Kegiatan on service di SD N 4 Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Pada kegiatan on service ini yang dilakukan pertama adalah pemantauan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sasaran baik itu untuk kelas 4 dan kelas 5. Kemudian dilakukan refleksi bersama setelah proses pembelajaran itu. Refleksi bersama ini difasilitasi oleh fasilitator daerah dan diikuti oleh semua guru sasaran pop IGI tahun 2023, serta wawancara dampak dilaksanakannya POP IGI selama 3 tahun kepada kepala sekolah, guru dan siswa di sekolah sasaran.

Selanjutnya dilaksanakan proses diskusi dengan kepala sekolah terkait dengan peningkatan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan roda-roda manajerial dan supervisi yang ada di sekolah sasaran tersebut.

Lancar dan Sukses

Pelaksanaan on service program organisasi penggerak (POP) IGI tahun 2023 untuk jenjang SD di Kabupaten Tolitoli berjalan dengan lancar dan sukses serta semua proses dilaksanakan dengan baik sesuai dengan alur. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Nokman Riyanto, S.Pd, Si, M.Pd selaku tim pemantau dari Ikatan Guru Indonesia yang ditugaskan di Kabupaten Tolitoli .

Kegiatan on service di SD N 4 Tolitoli, Sulawesi Tengah

“Pada dasarnya proses on service POP IGI tahun 2023 untuk jenjang SD telah berjalan dengan lancar dan baik. Adapun tujuan dari on service ini adalah untuk mempraktikkan hasil dari pelatihan yang telah di dapatkan pada in service di dalam kelas pada sekolah sasaran dan itu sudah tergambar dengan baik saat memantau seluruh kegiatan on service tersebut”. Ujar Nokman Riyanto yang juga Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu, Purbalingga ketika dihubungi EDUKATOR, Sabtu (21/5/2023).

Adapun salah satu hasil yang diharapkan pada tahun ketiga proses pelaksanaan POP IGI adalah bagaimana melihat sejauh mana dampak yang terjadi setelah sekolah sasaran mengikuti pelatihan selama in service.

Kegiatan on service di SD N 4 Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, lanjut Nokman Riyanto, dampak nyata setelah guru mengikuti POP IGI ini adalah guru sasaran lebih terbuka terhadap hal baru terutama pada pembelajaran berbasis literasi dan numerasi serta pembelajaran diferensiasi dan Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Hal ini seperti yang diakui salah satu guru sasaran, Desliana, S.Pd. dari SD Negeri 4 Tolitoli.

“Setelah mengikuti program ini saya lebih paham terkait dengan pembelajaran literasi, numerasi maupun pembelajaran diferensiasi dan HOTS, dan telah saya terapkan juga di kelas yang saya ajar. Hasilnya anak-anak lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas,” ujar Desliana. (*/Prasetiyo)

IGI Serius Menggarap Digitalisasi Demi Mendorong Sukses Literasi Digital.

 Bali, IGI.OR.ID- Dalam rangka menghadapi perubahan paradigma pendidikan dan organisasi profesi yang berkemajuan di era digital, maka penting membangun ekosistem digital yang mampu memberikan wawasan literasi digital yang komprehensif dan terukur. Ikatan Guru Indonesia (IGI) hadir dalam memberikan pelatihan digitalisasi bersama seluruh admin Sisfo Wilayah se Indonesia. Pengurus IGI Pusat Amin Mungamar (Mr. Mung) dan Abdul Karim sebagai Narasumber di Hotel Plaza Suites Sanur Denpasar Bali, 25-27 Juni 2023.

Dari kiri ke kanan, Kabid IT Mr.Mung, Direktur Pusdiklat Khairina Lubis, Bendum Tia Rizqi Ferlina, Ketum IGI Danang Hidayatullah

Semua stakeholder bekerja sama dengan kemajuan teknologi khususnya mengadakan pelatihan digitalisasi media dan optimalisasi online. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada peserta tentang pentingnya adaptasi teknologi dalam media serta strategi yang efektif untuk meningkatkan visibilitas dan pertumbuhan bisnis di dunia digital. Selain itu sebagai layanan prima anggota IGI di Indonesia dan luar negeri untuk mendapatkan akses digital yang cepat.

Pelatihan ini dihadiri pula oleh Pengurus Pusat (PP) IGI, panitia Program Organisasi Penggerak (POP) IGI, Fasilitator Nasional POP, dan Pengurus Wilayah (PW) IGI Bali. Acara pelatihan ini berlangsung selama tiga hari di pusat kota Denpasar dengan view Pantai Sanur Bali.

Arahan Ketum IGI, Danang Hidayatullah

Selama pelatihan, para peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang media digitalisasi, termasuk konsep dasar dan perkembangan terkini dalam industri ini. Narasumber mengajarkan tentang penerapan teknologi terbaru dalam pemasaran digital, seperti penggunaan media sosial, SEO (Search Engine Optimization), website, domain + hosting, blogger, AI, media pembelajaran, dan alat analitik untuk memantau kinerja online.

Selain itu, para peserta juga mendapatkan wawasan tentang pentingnya konten yang relevan dan menarik dalam upaya meningkatkan kehadiran mereka secara online. Mereka belajar bagaimana membuat strategi konten yang efektif, termasuk penggunaan foto, video, dan pengalaman interaktif untuk menarik audien.

Selama sesi pelatihan, para peserta juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan praktisi dan ahli di bidang digitalisasi media dan peliputan online. Mereka dapat bertanya langsung tentang tantangan yang dihadapi dalam mengoptimalkan bisnis mereka di dunia digital dan mendapatkan saran serta strategi praktis dari para ahli.

“Digitalisasi media dan optimalisasi online adalah hal yang tak terelakkan dalam dunia pendidikan saat ini. Di era digital yang terus berkembang, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk tetap relevan dan bersaing,” kata salah satu pembicara utama, Abdul Karim, yang juga seorang ahli media digital.

“Kegiatan pelatihan ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana memanfaatkan teknologi dan strategi media online untuk mencapai kesuksesan bisnis.” lanjut Abdul Karim.

Peserta pelatihan juga diberikan materi tambahan berupa panduan praktis dan sumber daya online yang dapat mereka gunakan untuk memperdalam pengetahuan mereka setelah pelatihan selesai. Diharapkan, kegiatan pelatihan ini akan memberikan dorongan yang signifikan bagi peserta untuk menerapkan strategi digitalisasi media dan optimalisasi online yang efektif dalam pelayanan.

Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, diharapkan terkoneksi tim media dan publikasi IGI di Indonesia semakin mampu memanfaatkan teknologi dan mengoptimalkan kehadiran online mereka. Hal ini diharapkan dapat mendorong literasi digital, kemandirian IT dan optimalisasi media online.

Cetak Guru Inovator, IGI Tolitoli Gelar Workshop Pemanfaatan Microsoft Office 365 dan Mobile Exam.



 IGI Tolitoli kembali menggelar workshop untuk guru. Kali ini melatih guru memanfaatan Microsoft Office 365 dan Mobile Exam dalam pembelajaran dengan narasumber Yuche Yahya Sukaca, S.Pd., M.Pd. dari Microsoft Inovatif Education Fellow, Microsoft Partner-Cipta Gading Arta. Yuche saat ini juga menjadi salah seorang pengurus IGI pusat.

Workshop yang digelar tanggal 13 sd 14 Januari 2020 ini digelar dengan bekerjasama dengan Disdikbud Kab. Tolitoli, UPT Wilayah 6 Tolitoli-Buol, SMAN 1 Tolitoli dan SMKN Tolitoli.

Workshop yang diadakan di aula SMKN 1 Tolitoli ini diikuti oleh 126 Orang guru  dari jenjang TK, SD/MDI, SMP/MTs, SMA/Aliyah dan SMKN/S Se-Kabupaten Tolitoli. Selain itu juga ada beberapa guru dari Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Buol dan Kabupaten Donggala.

Turut berhadir dalam pembukaan workshop Bapak Kadisdikbud Kab. Tolitoli, Kadis Kominfo Kab. Tolitoli, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli, Korwas Dikmen UPT Wil. 6 Tolitoli Buol, Korwas Dikdas Kab. Tolitoli, Kepala Korwil Diadikbud Kab. Tolitoli, Pengawas TK/SD Korwil Disdikbud Kec. Baolan, Kepala SMAN 1 Tolitoli, Kepala SMKN 1 Tolitoli.

Dari kegiatan ini diharapkan muncul inovator-inovator Microsoft dari Tolitoli yang akan mewakili Indonesia di setiap Even Global Microsoft.

IGI TOLITOLI SELENGGARAKAN WORKSHOP DAN PELANTIKAN PENGURUS

Tolitoli, 26 Agustus 2018. Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Daerah Tolitoli periode 2018-2023 telah dilantik dan disumpah oleh Ketua IGI Wilayah Sulawesi Tengah, Bapak Farid Bahwerets pada hari Minggu tanggal 26 Agustus 2018, di Aula Hotel Mitra Utama Tolitoli. IGI Daerah Tolitoli diketuai oleh Arun Haryanto, Wakil Ketua Moh. Rais, Wakil-wakil ketua untuk setiap wilayah kecamatan. Sekretaris Hasbullah, wakil sekretaris Ansar. Bendahara Dyah Metianing dengan wakilnya Anna Mulyana. Bidang-bidang organisasi yang terdiri para ketua bidang dan anggotanya dengan semangat membaca ikrar dan sumpah jabatan yang di pandu oleh Ketua IGI Wilayah Sulawesi tengah.

Sehari sebelumnya, telah dilaksanakan acara pembukaan dan workshop perdana Kanal Sagudelta dengan pelatih Bapak Heri Risdianto, M.Pd. yang berasal dari Langsa, Aceh. Acara dibuka Oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli, Bapak Moh. Rudi Bantilan. Dalam sambutannya Kepala Disdikbud memberikan apresiasi luar biasa atas terbentuknya kepengurusan IGI daerah Tolitoli. Beliau berharap, dengan terbentuknya kepengurusan IGI di Tolitoli akan membawa pengaruh pada peningkatan kualitas dan kompetensi guru untuk mewujudkan program pemerintah dalam percepatan pemerataan pendidikan yang bermutu.

Masih dalam sambutannya, Kadisdikbud menyampaikan, ‘’Saya berharap, intinya IGI ini bukan merupakan suatu saingan atau hal yang dianggap kontra tapi merupakan pengembangan dari PGRI sendiri karena IGI merupakan orang orang PGRI juga,” jelasnya pada Sabtu (25/8). Lebih lanjut beliau berpesan agar setiap kegiatan IGI dilaporkan kepada pihaknya, agar pemerintah bisa mem-Back Up setiap kegiatan, sekalipun IGI adalah organisasi indepenen yang tidak bergantung kepada APBN maupun APBD, namun yang menjadi sasaran adalah guru-guru dibawah naungan Disdikbud Kabupaten Tolitoli. Hal itu di maksudkan agar pihaknya bisa mengiventarisir para guru yang memiliki semangat meningkatkan kompetensinya secara mandiri dan layak untuk diberikan apresiasi atas usaha dan prestasinya.

Pada kegiatan-kegiatan selanjutnya Kadisdikbud Tolitoli berharap agar ada kordinasi yang berkelanjutan supaya terjadi sinkronisasi antara program pemerintah dan tujuan IGI. Hal itu diperlukan untuk efisiensi dan efektifitas dari setiap Workshop. IGI bisa lebih maksimal kiprahnya pada setiap kegiatan, sekaligus pemerintah daerah bisa mensuport sebagai bentuk apresiasi atas kerja-kerja positif yang IGI lakukan.

Antusiasme peserta terlihat dari jumlah yang melampaui harapan pendaftar kegiatan Workshop ini. Target semula adalah 100 peserta, namun dalam prakteknya sampai hari H, masih sangat banyak yang ingin ikut serta. Namun mengingat kapasitas Aula hotel yang terbatas, maka panitia membatasi hanya menerima 150 orang saja.

Semangat yang tak kenal lelah diperlihatkan dari partisipasi peserta dari menit ke menit sejak dimulainya acara pada hari sabtu tanggal 25 Agustus sampai pada saat penutupan tanggal 26 Agustus sore hari. Tidak seorangpun peserta melewatkan setiap momen yang selalu membuat mereka surprise. Kehausan akan mendapatkan ilmu baru yang inovatif, telah mengalahkan rasa bosan dan lelah mereka yang biasanya dialami pada workshop biasanya. Sampai detik terakhir pelaksanaan workshop, antusiasme dan energy mereka seperti tidak terkuangi. Ini jelas bisa menjadi indicator bahwa apa yang dilakukan IGI sudah sesuai tujuan dan on the track.

Pada sambutan usai di lantik, ketua IGI Daerah Tolitoli menyampaikan Visi dan Misi IGI serta program dan harapan yang akan dilakukan IGI Daerah Tolitoli ke depan. Diantaranya Visi dan Misi IGI adalah;
Visi: memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.

Misi IGI adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan.
3. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

IGI hadir di Kabupaten Tolitoli dengan moto Dari Guru Oleh Guru Untuk Guru, Sharing and Growing Together ( Berbagi dan Tumbuh kembang bersama) Tujuan dibentuknya organisasi Ikatan Guru Indonesia di Kabupaten Tolitoli ini adalah usaha untuk ikut berpartisipasi mewujudkan program pemerintah pada percepatan pemerataan pendidikan yang bermutu dan percepatan peningkatan kualitas guru dalam rangka melaksanakan pendidikan abad 21.

Ref: Arun Haryanto 

Pahami Asesmen Diagnostik Lengkap dengan Contohnya

Pahami Asesmen Diagnostik Lengkap dengan Contohnya


Salah satu indikator kesuksesan seorang guru bisa dilihat dari perubahan perilaku atau pemahaman akademik para peserta didiknya. Tentu, hal demikian bukan pekerjaan mudah. Mengingat, setiap peserta didik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itulah mengapa, Bapak/Ibu harus bisa mendekat dan memahami apa kelebihan dan kekurangan setiap peserta didik guna merancang strategi pembelajaran yang tepat di kemudian hari. Semua itu bisa dicapai melalui suatu penilaian yang disebut asesmen diagnostik. Apa pengertian asesmen diagnostik dan seperti apa contoh asesmen diagnostik ituu? Mari, simak materi selengkapnya!

Apa itu Kegiatan Asesmen Diagnostik?

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Kegiatan asesmen ini harus dilakukan secara berkesinambungan agar guru bisa memonitor setiap perubahan atau perkembangan peserta didiknya. Dengan demikian, guru bisa terus update dan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. 

Apa Fungsi dari Asesmen Diagnostik?

Fungsi asesmen diagnostik adalah untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Jika ditinjau dari sisi pendidik, asesmen ini berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan rancangan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Apa Manfaat dari Asesmen Diagnostik?

Asesmen diagnostik tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik, namun juga guru, dan kepala sekolah. Adapun manfaat asesmen diagnostik adalah sebagai berikut.

  1. Peserta didik akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dan kondisinya.
  2. Peserta didik bisa lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
  3. Pencapaian peserta didik bisa meningkat.
  4. Guru lebih mudah membuat rancangan pembelajaran yang mengakomodir kompetensi dan kondisi peserta didiknya.
  5. Guru bisa mendapatkan umpan balik dari peserta didik di setiap pembelajaran.

Apa Saja Jenis-Jenis Asesmen Diagnostik?

Asesmen diagnostik dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Asesmen Diagnostik Kognitif

Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan di awal dan akhir pembelajaran untuk memantau sejauh mana peserta didik bisa memahami materi pembelajaran. Kegiatan asesmen semacam ini harus dilakukan secara rutin sebelum Bapak/Ibu memulai dan setelah mengakhiri pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. Tidak hanya itu, asesmen kognitif juga bisa dilakukan di pertengahan atau akhir semester dalam bentuk ujian atau biasa disebut asesmen sumatif.

Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen diagnostik non-kognitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, dan sosial peserta didik. Artinya, asesmen ini lebih mengarah pada kondisi personal peserta didik. Tentu Bapak/Ibu memahami betul bahwa kondisi personal peserta didik akan mempengaruhi pencapaiannya di sekolah. Misal, peserta didik yang tidak merasa nyaman di rumah karena masalah keluarga, pasti ia juga sulit untuk fokus saat di sekolah.

Tujuan Asesmen Diagnostik

Seperti pembahasan sebelumnya, asesmen diagnostik dibagi menjadi dua. Setiap jenis asesmen memiliki tujuan masing-masing seperti berikut.

Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif

Adapun tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.

  1. Mengidentifikasi pencapaian kompetensi peserta didik.
  2. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi rata-rata peserta didik.
  3. Membentuk kelas remedial yang mampu mengakomodir peserta didik dengan kemampuan di bawah rata-rata.

Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Adapun tujuan asesmen diagnostik non-kognitif adalah sebagai berikut.

  1. Memahami tingkat kesejahteraan psikologi, emosi, dan sosial peserta didik.
  2. Mengetahui aktivitas peserta didik saat belajar di rumah.
  3. Memahami kondisi keluarga peserta didik.
  4. Memahami latar belakang pergaulan peserta didik.
  5. Mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar peserta didik.

Tahap Asesmen Diagnostik

Setiap jenis asesmen memiliki tahapan yang berbeda-beda karena hasil akhir yang dicapai juga berbeda. Tahap untuk masing-masing asesmen adalah sebagai berikut.

Tahap Asesmen Diagnostik Kognitif

Adapun tahap asesmen diagnostik kognitif adalah sebagai berikut.

Tahap persiapan

Cara melakukan asesmen diagnostik diawali dengan persiapan. Adapun persiapan meliputi hal-hal berikut.

  1. Membuat jadwal pelaksanaan asesmen.
  2. Mengidentifikasi materi asesmen sesuai dengan KD yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek.
  3. Menyusun pertanyaan sederhana, yang mencakup 2 pertanyaan sesuai capaian pembelajaran baru, 6 soal kelas satu tingkat di bawahnya, dan 2 soal dua tingkat di bawahnya. Misalnya, saat ini Bapak/Ibu mengampu IPA Kelas 6, maka pertanyaannya memuat 2 soal kelas 6 semester 1, 6 soal kelas 5 (semester 1 dan 2), dan 2 soal kelas 4 semester 2. Contoh soal asesmen diagnostik kognitif adalah “Sebuah bangun persegipanjang memiliki luas 24 m2 dan panjang 8 m. Berapakah lebarnya?”.

Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pengerjaan soal-soal asesmen oleh peserta didik. Soal diberikan untuk semua siswa, baik siswa tatap muka atau siswa daring (jika menerapkan hybrid learning).

Tahap diagnosis atau tindak lanjut

Di tahap ini, Bapak/Ibu akan membuat semacam kebijakan terkaiat hasil perolehan rata-rata kompetensi peserta didik. Langkah-langkah di tahap ini meliputi:

  1. Mengolah hasil asesmen
    Untuk mengolah hasil asesmen, Bapak/Ibu bisa membuat skor misal 1 – 5 atau berupa pernyataan misal “Paham utuh”, “Paham sebagian”, atau “Tidak paham”.
  1. Hitung rata-rata peroleh kompetensi peserta didik.
  2. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, Bapak/Ibu bisa membagi peserta didik ke dalam tiga kelompok.
  • Jika perolehan peserta didik sama dengan rata-rata kelas, peserta didik akan diajar oleh guru kelas yang bersangkutan sesuai dengan fasenya.
  • Jika perolehan peserta didik di bawah rata-rata guru yang bersangkutan akan memberikan pendampingan berupa materi tambahan.
  • Jika perolehan peserta didik di atas rata-rata, peserta didik tersebut bisa mengikuti pengayaan.

Tahap Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Adapun tahap asesmen diagnostik non kognitif adalah sebagai berikut.

Tahap persiapan

Adapun tahap persiapan asesmen diagnostik non kognitif SMA, SMP, maupun SD adalah sebagai berikut.

  • Siapkan instrumen asesmen yang meliputi gambar atau emoji yang mendukung suasana hati seseorang.
  • Membuat tabel atau pernyataan atau pertanyaan sejenis kuesioner yang dihubungkan dengan gambar atau emoji di poin sebelumnya. Contoh pertanyaan asesmen diagnostik non kognitif adalah “Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?”, “Apa kamu merasa nyaman saat belajar”, “Apa kegiatanmu setelah pulang sekolah?”, “Pengalaman apa yang paling berkesan buatmu?”, dan masih banyak lainnya.

Tahap pelaksanaan

Di tahap ini, peserta didik harus mengisi instrumen asesmen yang telah Bapak/Ibu buat. Pengisian dilakukan secara jujur tanpa ada tekanan atau paksaan. Agar pengisian bisa berjalan sesuai harapan, berikan waktu bagi peserta didik untuk berpikir.

Tahap diagnosis atau tindak lanjut

Di tahap ini, Bapak/Ibu harus bisa menganalisis kondisi psikologi dan emosional peserta didik melalui hasil asesmen. Lalu, lakukan pendekatan dan libatkan orang tua jika diperlukan.

Contoh Asesmen Diagnostik

Adapun contoh asesmen diagnostik SD, SMP, dan SMA adalah sebagai berikut.

Contoh Asesmen Diagnostik SD

Asesmen diagnostik SD mencakup contoh asesmen diagnostik kognitif SD dan contoh asesmen diagnostik non kognitif SD.

Contoh asesmen diagnostik kognitif SD

Adapun contoh soal asesmen diagnostik kognitif SD adalah sebagai berikut.

Soal yang diambil adalah soal SD Kelas 5.

Bu Ina membuat kue tar berbentuk lingkaran. Kue tersebut dibagi menjadi 8 bagian sama besar. Jika kue itu akan dibagi pada 4 anak, banyaknya bagian yang diperoleh setiap anak adalah ….

  1. 2/8
  2. 1/8
  3. 2/4
  4. 4/8

Pak Hendra memiliki ayam sebanyak X. Oleh karena suatu hal, Pak Hendra menjual setengah dari ayam yang ia punya. Sisa ayam Pak Hendra adalah ….

  1. X – 2X
  2. X – 0,5X
  3. 2X – X
  4. 0,5X – 0,25X

Contoh asesmen diagnostik non kognitif SD

Adapun contoh soal asesmen diagnostik non kognitif SD adalah sebagai berikut.

  1. Apakah kamu merasa nyaman belajar di kelas?
  2. Kendala apa yang kamu hadapi saat belajar di rumah?
  3. Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatanmu saat di rumah?
  4. Bagaimana pendapatmu tentang cara mengajar Bapak/Ibu Guru di kelas?

Contoh Asesmen Diagnostik SMP

Asesmen diagnostik SMP mencakup contoh asesmen diagnostik kognitif SMP dan contoh asesmen diagnostik non kognitif SMP.

Contoh asesmen diagnostik kognitif SMP

Adapun contoh soal asesmen diagnostik kognitif SMP adalah sebagai berikut.

Soal yang diambil adalah soal Matematika SMP Kelas 7.

Sebidang tanah memiliki ukuran panjang (x + 2)m dan lebar x m. Jika luas tanah tersebut 48 m2, perbandingan antara panjang dan lebarnya adalah ….

  1. 4:3
  2. 3:4
  3. 2:3
  4. 3:2

Andri memiliki selembar kertas berbentuk segitiga. Saat diukur, ternyata keliling kertas Andri adalah 66 cm dengan dua sisi lainnya 19 cm dan 28 cm. Pernyataan yang sesuai adalah ….

  1. Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sama sisi.
  2. Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sama kaki.
  3. Selembar kertas Andri berbentuk segitiga siku-siku.
  4. Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sembarang.

Contoh asesmen diagnostik non kognitif SMP

Adapun contoh soal asesmen diagnostik non kognitif SMP adalah sebagai berikut.

  1. Apakah kamu merasa nyaman belajar di kelas?
  2. Apa kendala yang kamu hadapi saat belajar dari rumah?
  3. Ceritakan secara singkat kondisi rumahmu sehari-hari!
  4. Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatanmu saat di rumah?

Contoh Asesmen Diagnostik SMA

Asesmen diagnostik SMA mencakup contoh asesmen diagnostik kognitif SMA dan contoh asesmen diagnostik non kognitif SMA.

Contoh asesmen diagnostik kognitif SMA

Adapun contoh soal asesmen diagnostik kognitif SMA adalah sebagai berikut.

Soal yang diambil adalah soal Fisika Kelas 11.

Viola merupakan siswa kelas 11 SMA Nusa Bangsa. Sudah dua bulan ini penglihatan Viola terganggu. Ia tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis yang berjarak 2 m dari tempat duduknya. Setelah diperiksa, ternyata Viola hanya mampu melihat benda maksimal 150 cm di depannya. Agar Viola bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis tersebut, ia harus menggunakan kacamata berlensa cekung dengan kekuatan ….

  1. -0,667 D
  2. -0,5 D
  3. -1,5 D
  4. 0,5 D
  5. 1,25 D

Hikari sedang mengamati ukuran sel bawang merah menggunakan mikroskop. Panjang fokus lensa objektif mikroskop yang digunakan Hikari adalah 1 cm. Agar terlihat jelas, preparat sel bawang merahnya diletakkan 1,5 cm di bawah lensa objektif. Jika panjang fokus lensa okulernya 2,5 cm dan pengamatan dilakukan dengan akomodasi maksimum, perbesaran yang dihasilkan adalah ….

  1. 30 kali
  2. 22 kali
  3. 15 kali
  4. 10 kali
  5. 35 kali

Contoh asesmen diagnostik non kognitif SMA

Adapun contoh soal asesmen diagnostik non kognitif SMA adalah sebagai berikut.

  1. Apakah kamu merasa nyaman belajar di kelas?
  2. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran jarak jauh selama Pandemi Covid-19?
  3. Tuliskan jadwal kegiatan belajarmu di rumah!
  4. Apakah kamu menemui kendala terkait penugasan yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru di kelas?
  5. Bagaimana hubungan antara dirimu dan keluarga?

Contoh soal di atas bisa Bapak/Ibu sesuaikan dengan topik atau materi pembelajaran yang akan diajarkan, ya. Namun, harus tetap mengacu pada rancangan asesmen diagnostik yang telah ditetapkan, yaitu 2 soal dari materi yang akan diajarkan, 6 soal dari materi kelas satu tingkat di bawahnya, dan 2 soal dari materi kelas dua tingkat di bawahnya. Adapun contoh rancangan asesmen diagnostik adalah sebagai berikut.

Salah satu penentu keberhasilan asesmen ini adalah tingkat kejujuran para peserta didik. Oleh sebab itu, Bapak/Ibu harus mampu menekankan pentingnya kejujuran selama mengerjakan, bukan hanya berorientasi pada hasil. Mengingat, hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan hanya akan membebani peserta didik di masa mendatang.

Sumber : Pahami Asesmen Diagnostik Lengkap dengan Contohnya - Quipper Blog